Segmenting, Targeting, Positioning (STP) untuk Pemasaran Pendidikan
Rizqi Isnurhadi
Contributing Writer
| Rizqi Isnurhadi Contributing Writer |
In the article
Segmenting, Targeting, Positioning (STP) untuk Pemasaran Pendidikan
Apa yang dimaksud dengan Segmenting, Targeting, dan Positioning?
Pentingnya Segmenting, Targeting, dan Positioning
Keunggulan Segmenting, Targeting, dan Positioning
Proses dan Contoh Segmenting, Targeting, Positioning untuk Pemasaran Pendidikan
Manfaat Segmenting, Targeting, Positioning untuk Pemasaran Pendidikan
Dalam era persaingan bisnis yang makin ketat, sangat penting bagi institusi pendidikan untuk mengadopsi strategi pemasaran yang efektif guna menarik minat calon siswa. Salah satu pendekatan yang sangat berguna dalam pemasaran pendidikan adalah Segmenting, Targeting, Positioning (STP). Pendekatan ini terbukti dapat membantu institusi pendidikan untuk mengoptimalkan usaha pemasaran mereka, menarik minat calon siswa yang relevan, dan memposisikan diri sebagai pilihan yang unggul di pasar yang penuh persaingan. Namun, apa yang dimaksud dengan segmenting, targeting, dan positioning serta bagaimana pentingnya segmenting, targeting, dan positioning dalam pemasaran pendidikan?
Artikel di bawah ini akan menjelaskan secara lebih komprehensif terkait apa itu segmenting, targeting, dan positioning, pentingnya STP dalam pemasaran pendidikan, keunggulan STP, serta proses dan manfaat STP untuk pemasaran pendidikan.
Apa yang dimaksud dengan Segmenting, Targeting, dan Positioning?
Segmenting, targeting, dan positioning (STP) merupakan tiga konsep penting dalam strategi pemasaran yang membantu perusahaan atau institusi dalam mengidentifikasi, memilih, dan menempatkan produk atau jasa mereka di pasar dengan tepat. Berikut di bawah ini adalah definisi masing-masing konsep dalam konteks pemasaran pendidikan:
1. Segmenting
Segmenting adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih terfokus berdasarkan karakteristik demografis, geografis, psikografis, atau perilaku konsumen. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi segmen pasar yang memiliki kebutuhan, keinginan, atau perilaku yang serupa.
2. Targeting
Targeting adalah proses memilih segmen pasar yang paling menarik dan potensial untuk dijadikan target pemasaran. Dalam konteks pemasaran pendidikan, targeting melibatkan pemilihan segmen pasar yang sesuai dengan misi, nilai, dan penawaran pendidikan dari institusi tertentu.
3. Positioning
Positioning melibatkan penciptaan citra atau persepsi yang unik dan relevan di benak calon siswa atau konsumen dalam segmen yang ditargetkan. Positioning bertujuan untuk membedakan institusi pendidikan dari pesaingnya dengan menonjolkan nilai unik, keunggulan, atau atribut yang membedakannya.
Pentingnya Segmenting, Targeting, dan Positioning
Mengadopsi strategi segmenting, targeting, dan positioning sangat penting dalam pemasaran pendidikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini penting:
1. Efisiensi Pemasaran
Dengan menggunakan pendekatan STP, institusi pendidikan dapat mengarahkan sumber daya dan usaha pemasaran mereka dengan lebih efisien. Mereka dapat memfokuskan upaya mereka pada segmen pasar yang paling relevan dan berpotensi tinggi, daripada mencoba menjangkau semua orang tanpa arah yang jelas.
2. Personalisasi dan Relevansi
Segmenting memungkinkan institusi pendidikan untuk memahami kebutuhan dan keinginan spesifik dari setiap segmen pasar. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyusun pesan dan penawaran yang lebih personal dan relevan bagi calon siswa dalam segmen tertentu.
3. Penargetan yang Lebih Tepat
Dengan melakukan targeting, institusi pendidikan dapat mengidentifikasi segmen pasar yang paling sesuai dengan misi, nilai, dan penawaran pendidikan mereka. Dengan memilih segmen yang tepat, mereka dapat meningkatkan peluang untuk menarik calon siswa yang berpotensi menjadi siswa yang loyal dan berkontribusi positif terhadap institusi.
4. Diferensiasi dari Pesaing
Positioning memungkinkan institusi pendidikan untuk membedakan diri mereka dari pesaing. Dengan menonjolkan keunggulan unik dan nilai yang membedakan, mereka dapat menciptakan citra yang khas dan mengkomunikasikan proposisi nilai yang kuat kepada calon siswa.
Keunggulan Segmenting, Targeting, dan Positioning
Segmenting, targeting, dan positioning memberikan sejumlah keunggulan dalam pemasaran pendidikan. Berikut adalah beberapa keunggulan yang bisa didapatkan:
1. Mengurangi Persaingan yang Tidak Perlu
Dengan melakukan segmenting dan targeting, institusi pendidikan dapat menghindari bersaing secara langsung dengan pesaing di semua segmen pasar. Mereka dapat memilih segmen yang kurang terlayani atau segmen yang memiliki kebutuhan unik, sehingga mengurangi persaingan yang tidak perlu.
2. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Dalam pemasaran pendidikan, setiap segmen pasar memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan STP, institusi pendidikan dapat menyusun pesan dan komunikasi yang lebih relevan dan efektif untuk setiap segmen, sehingga meningkatkan kemungkinan meraih perhatian dan minat calon siswa.
3. Meningkatkan Tingkat Konversi
Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan segmen pasar yang ditargetkan, institusi pendidikan dapat menyesuaikan penawaran mereka dengan lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi, yaitu jumlah calon siswa yang benar-benar mendaftar dan menjadi siswa yang aktif dalam institusi.
4. Meningkatkan Loyalitas dan Kepuasan Siswa
Dengan menggunakan positioning yang tepat, institusi pendidikan dapat membangun citra yang kuat dan mengomunikasikan nilai-nilai unik mereka kepada calon siswa. Hal ini dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih kuat, meningkatkan loyalitas, dan memaksimalkan kepuasan siswa.
Proses dan Contoh Segmenting, Targeting, Positioning untuk Pemasaran Pendidikan
Proses STP dalam pemasaran pendidikan melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Segmenting
Langkah pertama adalah membagi pasar menjadi segmen yang lebih kecil dan lebih terfokus berdasarkan karakteristik seperti demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. Institusi pendidikan dapat menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk mengidentifikasi segmen yang paling relevan dengan misi dan penawaran mereka.
Contohnya, sebuah universitas dapat menggunakan segmentasi demografis (misalnya usia, jenis kelamin, lokasi geografis) untuk mengidentifikasi segmen calon siswa potensial. Mereka juga dapat menggunakan segmentasi berdasarkan minat atau bidang studi yang diminati untuk menargetkan calon siswa yang memiliki ketertarikan khusus dalam program-program yang ditawarkan.
2. Targeting
Setelah segmenting dilakukan, langkah selanjutnya adalah memilih segmen yang paling menarik dan potensial sebagai target pemasaran. Institusi pendidikan harus mengevaluasi segmen berdasarkan kriteria seperti ukuran, pertumbuhan, keuntungan potensial, dan kesesuaian dengan misi dan penawaran pendidikan mereka. Hal ini akan membantu mereka memfokuskan upaya pemasaran mereka pada segmen yang paling berpotensi.
Misalnya, sebuah perguruan tinggi yang memiliki program teknik yang unggul mungkin memilih untuk menargetkan calon siswa yang tertarik pada bidang teknik atau sains. Mereka dapat mengarahkan upaya pemasaran mereka untuk mencapai segmen ini melalui iklan yang relevan seperti di media sosial, video, maupun website, kegiatan promosi sekolah, atau kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait.
3. Positioning
Setelah memilih segmen target, institusi pendidikan perlu memposisikan diri mereka dengan cara yang unik dan relevan di benak calon siswa. Mereka harus menonjolkan keunggulan unik, atribut khusus, dan nilai-nilai yang membedakan mereka dari pesaing. Tujuannya adalah menciptakan citra yang kuat dan mengomunikasikan proposisi nilai yang menarik bagi calon siswa.
Sebagai contoh, sebuah kursus online digital marketing dapat memposisikan diri sebagai penyedia kursus yang memberikan pemahaman mendalam tentang strategi pemasaran digital yang efektif. Mereka dapat menonjolkan kurikulum yang komprehensif yang mencakup topik-topik seperti SEO, media sosial, periklanan online, dan analisis data.
Selain itu, mereka dapat menekankan keunggulan instruktur yang memiliki pengalaman luas di industri digital marketing dan pembaruan berkala terhadap materi pembelajaran agar selalu relevan dengan perkembangan terbaru dalam industri tersebut.
Manfaat Segmenting, Targeting, Positioning untuk Pemasaran Pendidikan
Manfaat dari proses STP dalam pemasaran pendidikan meliputi:
1. Memaksimalkan Efektivitas dan Efisiensi Pemasaran
Dengan memfokuskan upaya pemasaran pada segmen yang paling menarik dan potensial, institusi pendidikan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan usaha mereka. Mereka dapat mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih bijaksana dan memastikan bahwa pesan mereka mencapai target yang tepat.
2. Meningkatkan Tingkat Konversi dan Pendaftaran
Dengan memahami kebutuhan dan keinginan segmen pasar yang ditargetkan, institusi pendidikan dapat menyusun penawaran yang lebih relevan dan menarik. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi calon siswa menjadi siswa yang terdaftar dan meningkatkan jumlah pendaftaran.
3. Menciptakan Citra dan Identitas yang Khas
Melalui proses positioning, institusi pendidikan dapat membedakan diri mereka dari pesaing dengan menciptakan citra dan identitas yang khas. Hal ini membantu mereka membangun reputasi yang kuat dan meningkatkan daya tarik mereka bagi calon siswa.
4. Meningkatkan Loyalitas dan Retensi Siswa
Dengan memahami segmen pasar dan memenuhi kebutuhan mereka, institusi pendidikan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan siswa. Hal ini dapat meningkatkan tingkat loyalitas siswa dan memperpanjang masa studi mereka di institusi.
Kesimpulan
Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) menjadi pendekatan strategis yang penting dalam pemasaran pendidikan. Dengan melakukan segmenting, targeting, dan positioning yang tepat, institusi pendidikan dapat mengoptimalkan usaha pemasaran mereka, meningkatkan tingkat konversi dan pendaftaran, membangun citra dan identitas yang khas, serta meningkatkan loyalitas siswa. Dalam mengadopsi STP, institusi pendidikan harus memahami segmen pasar yang mereka targetkan, menyesuaikan penawaran mereka dengan kebutuhan dan keinginan segmen tersebut, dan memposisikan diri mereka secara unik dan relevan.
Dengan melakukan hal ini, mereka akan mampu mencapai hasil pemasaran yang lebih efektif dan efisien serta membangun reputasi yang kuat dalam industri pendidikan. Dalam era persaingan yang semakin ketat, memahami dan menerapkan konsep STP menjadi kunci kesuksesan dalam pemasaran pendidikan. Institusi pendidikan yang mampu mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, menargetkan dengan cerdas, serta memposisikan diri secara unik akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan dan mampu memenangkan hati calon siswa.
Gunakan GetCourse untuk membantu proses pemasaran kursus Anda. Fitur GetCourse meliputi sistem pembuatan kursus, situs web, webinar, otomatisasi proses, email dan pesan, CRM, dan lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar solusi e-learning, jangan ragu untuk konsultasikan bersama kami di sini.